Makna Hari Jum'at

28 Jan 2010

Allah Subhana Wataala berkalam dalam kitab-Nya:
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia [berada] dalam kesukaran/kesusahan” [QS al-Balad [90]:4].

Saking susahnya, tak sedikit orang yang lupa akan perputaran waktu termasuk nama hari. Apalagi untuk memahami makna hari. Saat ini, kita tengah berada dalam hari Jum’at. Apa itu Jum’at?, Dan apa keistimewaannya dibandingkan dengan hari-hari yang lain?

Di dalam agama Islam, hari Jumat memang mempunyai tempat yang spesial dari hari-hari lainnya. Namun, bukan berarti hari-hari lainnya tidak penting. Semua hari itu penting, namun Islam mengistimewakan hari Jumat sebagai penghulunya hari.

Dikatakan “Jum’at” itu rajanya hari. Hari = Agama (Dien).
Dimulai dari Minggu / “Ahad” (satu) yang mengibaratkan Ilmu. Ilmu yang menumbuhkan Iman.
Senin / “Isnain” (dua) yang mengibaratkan Iman dan Islam.
Selasa / “Tsalasatun” (tiga) : Iman, Islam Ikhsan.Rabu / “Arba’atun” (empat) : Ma’rifaat, Tarekat, Syare’at, Hakekat. (keempatnya harus ada).

Kamis / “Khomsatun” (lima) :
1) Rohani yang selalu syahid ditandai dengan jasmani dengan 2 Kalimah Syahadat.
2} Rohani yang selalu shallat ditandai dengan jasmani yang mendirikan shallatnya rohani.
3) Rohani yang Zakat / suci ditandai dengan menyampaikan zakatnya rohani dan zakatnya shallat.
4) Rohani yang selalu romadhon ditandai dengan shoum Romadhon.
5) Rohani yang selalu menghujahkan ilmu ditandai dengan jasmani yang berhaji di Baitullah.

Pada hari Jum’at, kelima-limanya (Jum’at) didirikan. Namanya mendirikan Jum’at. Shallatnya namanya Shallat Jum’at. Jadi, ada “Jum’at” yang didirikan / ditegakkan.

Inilah 6 masa (yaum) kejadian.
Pada hari Sabtu: Setelah tegak, Jum’at yang sudah tegak hendaknya ditetapkan, jangan diubah.

Bagi umat Islam, yang masih sempat atau sengaja menyempatkan diri untuk merenungkan makna-makna hari, paling sedikit didasarkan pada alasan utama tentang kebesaran hari Jum’at:

Pertama, satu-satunya nama hari yang dijadikan nama surat dalam Al-Qur’an ialah Jum’at, dalam kaitan ini surat al-Jumu’ah [62] yang terdiri atas: 11 ayat, 180 kata, dan 748 huruf.

Kedua, berbeda dengan enam hari lainnya yang diposisikan sebagai ‘anggota-anggota’ hari, Jum’at dijuluki se-bagai penghulu atau pemimpin hari.

Ketiga, banyak riwayat [hadits] yang menyebutkan kelebihan Jum’at dibandingkan dengan hari lain, terutama berkenaan dengan berbagai macam dzikir dan amalan-amalan tertentu yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan hal serupa atau bahkan sama tetapi dilakukan di hari lain.

Keistimewaan lain, pada hari Jum’at ada suatu waktu jika seseorang memohon dan berdoa kepada Allah, maka niscaya doa dan permohonan itu akan dikabulkan [disebut waktu mustajab]. Bukhari dan Muslim meriwayatkan sabda Rasulullah: “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.”

Yang lebih istimewa lagi adalah hari Jum’at merupakan Yaumil Mazid, hari saat Allah menampakkan diri kepada kaum mukminin di surga nanti. Allah berfirman: “Mereka di dalam surga memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya” [QS 50:35]. Anas bin Malik mengomentari ‘tambahannya’ dalam ayat ini: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at”.




0 comments: