Jangan Merasa Terlambat untuk Bertaubat

27 Apr 2010

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan seikhlas-ikhlas taubat, semoga Tuhan mu akan menghapuskan dari kamu akibat kejahatan perbuatan-perbuatanmu, dan akan memasukkan kamu ke dalam surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.? (Q.S. al Thalaq : 8)

Sering seseorang merasa menyesal teringat akan ibunya yang telah tiada. Kita pun sering menyesalkan segala sesuatu yang telah terjadi. Ini adalah warna kehidupan...sobat..Banyak orang menganggap keliru bahwa perbuatannya yang lalu tak dapat dimaafkan. Saya telah banyak belajar, bahwa kehidupan bukannya kejam sehingga tidak menawarkan pengharapan yang baik dalam keadaan apapun. Memang akan sulit diterima bila faktornya adalah maut, namun jika seseorang memiliki hasrat kuat untuk bertaubat, maka mautpun tak mampu menahannya.

Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama ia belum ghargharah (sekarat menjelang maut)”.

Tidak sedikit orang-orang saleh awalnya adalah orang-orang yang sangat jahat saat mudanya. Setelah bertaubat, ia beristiqomah dalam berbuat baik dan pengabdian kepada Allah. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya, menjadi tokoh panutan karena kesucian dan perilaku-perilaku yang membebaskan. Bagi Allah, kesalehan bukan karena sama sekali tidak berbuat dosa, akan tetapi orang yang saleh adalah orang yang setiap kali berbuat dosa dia menyesali dan selanjutnya tak mengulangi perbuatan tadi.
Pepatah Arab menegaskan : "Manusia adalah tempat salah dan lupa". Pepatah ini bukan berarti manusia dibiarkan untuk selalu berbuat salah dan dosa, akan tetapi kesalahan pada diri manusia harus ditebus dengan tobat, penyesalan dan penghentian.

Rasulullah bersabda :
"Setiap anak Adam adalah sering berbuat salah. Dan, sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat." (H.R. Tirmidzi)

Langkah Pertama Adalah Terpenting

26 Apr 2010

Saya mengetahui bahwa langkah yang paling utama untuk meraih kesuksesan adalah perubahan sikap terhadap orang lain dan kehidupan. Kini makin saya sadari, bahwa ada langkah lain yang jauh lebih penting. Pertama-tama orang harus merubah sikap terhadap dirinya sendiri, bila hal ini tidak dilakukan, langkah-langkah berikutnya jelas tak mungkin, dan banyak orang akan tetap menderita karena mereka mencari kesia-siaan demi kepuasaan bathin.

" Kenalilah diri anda " adalah suatu nasehat yang penuh makna, namun jarang diikuti. Saya sering menemui orang-orang yang tak berbahagia dan frustasi. Tanpa kecuali,mereka memiliki keyakinan yang lemah akan kemampuannya. Mereka beranggapan tak punya kemampuan untuk membentuk kehidupan, sehingga hanya melakukan sedikit usaha. Bukannya orang-orang ini malas atau kurang ambisi. Saya berfikir mereka kurang memiliki pengertian akan daya kemampuannya. Mereka tak pernah mengimpikan, bahwa dunia baru sedang menantinya jika mau memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki. Saya percaya, bantuan terbesar yang dapat diberikan oleh seseorang untuk orang lain adalah membantu merubah cara berfikirnya terhadap dirinya sendiri.

Keadaannya tak akan berubah sebelum opini dirinya diubah.Jika seseorang telah memiliki rekaman kegagalan masa lalu, bagaimana mungkin memiliki gambar diri yang positif???
Mula pengertian bahwa kegagalan merupakan hasil gambar diri yang negatif adalah awalan sehat. Sekarang ia mengetahui, bahwa opini pada dirinya harus diganti sebelum perbaikan terjadi. Kemunduran yang kita alami telah menyusup ke alam bawah sadar,menyebabkan meningkatnya rasa enggan untuk melakukan sesuatu sehingga kegagalan lain pun terjadi secata beruntun.

Obatnya ialah menaati aturan pakainya, yakni terletak dalam menentukan sikap bahwa sukses anda dalam setiap tindakan merupakan kesimpulan yang berkaitan. Hal ini dapat dialami denganmemantulkan pada suatu sukses yang semula anda raih dan resapilah perasaan saat itu. Rasakan jalan itu sekarang,yaitu ketika anda bergerak menuju tujuan. Bertindaklah seolah-olah kesuksesan pasti datang. Katakanlah pada diri sendiri, anda berusaha sehingga memiliki ijin nyata untuk tidak mengulangi kegagalan lagi.


Anda dapat memahami dengan menandaskan bahwa anda bukanlah korban nasib sial. Kini anda dapat menyingkirkan rasa iba-diri dan memandang optimis ke dunia baru. Sekarang , marilah kita berpaling karena pahal sukses jauh lebih besar daripada pahala kegagalan. Dalam menetapkan tujuan,pilihlah yang anda yakini tak mungkin gagal. Hal ini membetuhkan imaginasi positif anda. Di masa lalu anda menetapkan tujuan dengan setengah-setengah, lalu sengaja mencari jalan memblokade perwujudannya. Sekarang anda melakukannya secara terbalik. Anda bertindak seolah-olah hasil akhirnya sudah pasti. Keyakinan dan energi yang dibangkitkan oleh keadaan pikiran akan menghasilkan sukses anda.

Inilah salah satu penggunaan kekuatan pikiran untuk mengontrol dan memperbaiki kehidupan seseorang.

Setiap Keadaan Dapat Diperbaiki

18 Apr 2010

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah. nasib suatu kaum, sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri ( Qs Ar-ra’d:11 ).

Sesungguhnya, beragam keadaan yang memprihatinkan dapat diperbaiki dengan merubah kebiasaan cara berfikir. Bila kita merasa depresi atau frustasi, fikiran biasanya langsung mencari seseorang yang dapat menolongnya. Kita mengharapkan sekali dapat ditunjukkan cara mengatasi secepatnya, atau ada seseorang yang mengerjakan beberapa tambahan jurus tertentu dalam kehidupan agar lebih tahan uji.


Sebenarnya tak seorang pun, bagaimanapun ahlinya dapat menolong kecuali diri sendiri yang mampu menolongnya. Bila cobaan hadir di dalam hidup, maka kita akan menanggapinya menurut kebiasaan cara kita berfikir. Bila keyakinan dalam diri tidak diubah,semua bantuan dan nasehat tidak banyak bermanfaat. Sebagai contoh adalah orang ang terus menerus mengharapkan perilaku khusus dari orang lain. Ia telah membentuk opini, bahwa seseorang bertanggungjawab atas kebahagiaannya. Bila orang lain bertindak menurut perilaku yang bertantangan dengan harapannya, maka frustasi dan iba diri datang tak terelakkan.

Banyak masalah akan terselesaikan bila kita mau belajar bertumpu pada kekuatan dalam diri sendiri. Anda akan sering merasakan bahwa apa pun masalah yang akan anda tanggulangi dapat ditemukan dalam diri,setaraf kadar percaya dan keyakinan anda. Pernyataan ini bukan bermaksud meremehkan bantuan sesekali. Kepercayaan bahwa kita tak mampu dan harus tergantung orang lain untuk menguasai situasi yang tak menyenangkan, mengikat kebebasan dan menghalangi kemajuan. Kita mungkin mengulur umur, menentikan sang penyelamat mengangkat diri kita. Kebenaran bahwa sikap seseorang sendirilah yang dapat memperbaiki suatu situasi, merupakan booster ( penguat ) moral terbesar. Hal ini akan memberikan seseorang suatu keyakinan yang tak tergoyahkan.

Banyak reaksi spontan menguat keadaan adalah hasil kebiasaan semula. Seperti anak-anak, kita secara otomatis berpaling pada orang lain untuk meminta dukungan kalau kita sedang kebingungan. Keadaan ini adalah tanggapan alamiah, namun kini kita harus mengorak kebiasaan ketergantungan. Kalau keadaan ini tak kita lakukan, tentu saja tak bisa mengharapkan kematangan, bahkan sampai menjadi ubanan.

Cakrawala seseorang akan kehidupan berperan besar dalam menyadap kebahagiaan, dan keadaan ini adalah sesuatu yang hanya dapat dirubah oleh orang itu sendiri.


Disiplin-diri berarti kebebasan

Apakah perbedaan antara kenikmatan dan keterikatan? Mengapa sebagian orang menjadi kecanduan sesuatu, sementara orang lain dapat mengendalikan atau menanggulanginya? Misalnya banyak orang yang merokok, minum alkohol, berjudi dsb hanya dilakukannya sesekali. Sementara itu, yang lain kecanduan habis-habisan atau menomorsatukan ketimbang kebutuhan hidup yang lain.

Ketika saya berada di dalam mobil,menunggu lampu lalu lintas di suatu persimpangan jalan, saya melihat seorang lelaki tua yang berpakaian kumuh berjalan gontai menuju tempat sampah didekatnya. Ia mengorek-ngorek dan menemukan botol anggur yang masih tersisa, lalu meneguknya. Setelah botol itu kosong sama sekali, ia melemparkannya kembali dan meneruskan pencariannya.

Jelaslah bahwa tak ada hal lain di dunia yang dapat menarik perhatiannya,kecuali tempat di mana dapat menemukan anggur. Gambran keadaan pria ini meresapi pikiran saya dan muncullah banyak pertanyaan di dalam benak.

Saya merenungkan, di manakah akan berada sekarang jika ia tidak menemukan minumannya yang pertama? Kapankah masa mudanya yang indah berubah menjadi suatu keterikatan negatif? Apakah ribuan kaum remaja sekarang ini sedang mendekati titik kegelapan seperti yang dilakukan orang itu? Daripada berteman dengan tempat sampah, apa yang dapat ia lakukan sekarang, jika ia meninggalkannya sebelum terlambat? Talenta dan kecakapan apa yang tetap terpendam demikian lamanya???

Ada satu kenyataan hidup harus diketahui oleh setiap orang khususnya kaum muda, bahwa jika seseorang larut dalam hal-hal duniawi tanpa pembatasan atau disiplin diri, titik perubahan itu akan tercapai sementara hal-hal kesenangan justru tak lagi menyenangkan. Jika pembatasan diri tak dilakukan , hal itu akan menjadi keharusaan yang mesti dipenuhi, bukan lagi merupakan suatu kenikmatan. Tak ada lagi pilihan, mau tak mau harus dilakukan. Orang gelandangan yang saya lihat itu, tak hanya ingin minum tetapi ia harus meminumnya.

Jika seseorang acapkali melakukan apa yang ingin ia lakukan, kelak tak lagi bebas melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Keadaan ini sering terjadi pada kaum muda. Mereka kehilangan kebebasan pada saat yang sama, dan beranggapan bahwa mereka telah memperolehnya.

Memporakporandakan sampah, menderita kangker paru-paru, atau rumah amblas karena judi, tampaknya amat ironis dengan kenyataan. Semoga hal ini tak terjadi pada banyak orang. Keadaan itu harus dibayar jauh lebih mahal daripada disiplin diri, bukan?

Adakah garis pemisah antara kenikmatan dan kecanduan? Saya pikir ada, jika orang merasakan kesenangan kini menjadi kebutuhan bukan keharusan.


Kegagalan juga Membutuhkan Pengorbanan

15 Apr 2010

"Apa yang bakal terjadi" merupakan rangkaian kata paling menyedihkan. Betapa tidak, saat hari-hari kita berakhir menyadari ternyata memiliki bakat dan kemampuan melakukan lebih dari apa yang dapat kita lakukan.

Pernahkah kamu mengalami perasaan putus asa karena merasa tak selaras dengan potensi kamu??? Di dalam diri kita tersimpan kemampuan yang lebih baik. Kata orang, sukses tak perlu biaya, namun mereka lupa kegagalan justru perlu biaya lebih banyak.

Sebagai perumpamaan saya punya cerita. Ada seorang majikan mempunyai tiga pembantu. Sebelum berangkat menempuh perjalanan jauh, ia memberikan seorang pembantunya bakat, yang kedua 5 bakat dan yang ketiga satu bakat. Sekembalinya ia menemukan bahwa dua pembantunya telah memanfaatkan bakatnya untuk bekerja dan menggandakannya. Majikannya memuji. Akan tetapi, pembantu ketiga menanam satu bakat itu di tanah, sehingga ia tetap memiliki satu bakat. Sang majikan tak hanya menyebutnya malas tetapi juga jahat. Ia mengambil kembali bakat dari pembantu itu dan memberikannya pada pembantu yang memiliki 10 bakat. Barangkali pelajaran yang ditarik dari perumpamaan ini, adalah kita harus memanfaatkan kemampuan atau bakat uang telah diberikan kepada kita.

Ada rintang dalam menggunakan bakat dan kemampuan kita, serta penghalang pemanfaatan potensi kita. Kita menonjolkan apa yang telah terjadi sebelumnya sebagai salah satu faktor, dan menentukan apa yang mungkin terjadi berdasarkan yang telah kita semua lakukan di masa lalu. Pendekatan ini mungkin menyebabkan suatu layar imajiner yang disebut layar logika, terletak diantara alam sadar ( intelek ) dan alam bawah sadar ( kreatif ).Kehendak untuk melakukan sesuatu timbul, namun sebelum melakukan star kita mulai meragukan keberhasilannya.

Sukses tampaknya masih kabur, mungkin disebabkan kita atau orang lain pernah gagal di masa lalu, atau karena baru melakukannya. Kehendak untuk mencapai sukses tak pernah terwujud, karena tindakan kita tidak melewati layar logika ke alam bawah sadar, yang akan mewujudkan tujuan.

Banyak orang diliputi depresi dan bosan akan kehidupan. Mereka menyesalkan diri mereka, mengharapkan sesuatu akan terjadi agar meringankan perasaan itu. Bila pengharapan terpenuhi, meraka mungkin tidak banyak melakukan apapun, dan kemampuan mereka tak akan digunakan. Ketika kehidupan mengambil kembali apa yang kita miliki, keadaan menjadi kian memburuk.

Seperti perumpamaan bakat talenta, bahkan sedikit yang ia miliki, akan diambil daripadanya. Itulah hukum kehidupan. Ada resep mujarab, jauh lebih dari obat atau filsafat. Bertindaklah memanfaatkan talenta atau bakat yang ada pada diri kamu.


Janganlah 'berandai kata'

14 Apr 2010

"Andaikan dahulu saya melakukan yang lainnya."

"Andaikan keadaan itu tak terjadi."

"Jikalau dulu kulakukan." ,dsb.

Mungkin kita semua pernah mengalami, setidaknya sekali peristiwa dalam hidup yang rasanya kita ingin menghapus atau merubahnya. Kita menerima fakta dalam bayang kemustahilan, sehingga hidup bersama perasaan bersalah atau menyesal. Ini sungguh keliru. ( Bukannya kita dapat melakukan ' replay' atau kesempatan kedua.), tetapi kita diberi kesempatan mengubah pandangan mengenai peristiwa lalu dalam kehidupan ini. Bila kamu mampu, mungkin apa yang dulu kamu lakukan tidak sejelek seperti yang kamu pikirkan. Mungkin saja keadaan awal membekas dalam fikiran kamu, namun hal itu tidak benar.

Apa yang kamu yakini benar-benar akan terjadi. Keyakinan yang negatif lebih sering membunuh daripada peristiwa itu sendiri. Misalnya nich...ingatkan kembali pada masa-masa sekolah kamu. Kamu menerima nilai matematika yang jelek, dan kamu dikatakan malas or bodoh. Saat itu kamu belum tanggap bahwa kemungkinan kamu gagal karena guru tidak dapat menerangkan pelajaran secara jelas, sehingga kamu menerima penilaian dengan wajar.

Sesungguhnya, keyakinan kita menyangkut masa lalu sangat terbatas pengaruhnya pada kehidupan masa sekarang. Bila masa lalu bersifat negatif, maka kita dapat merubahnya dengan refleksi dan pngertian. Namun, hal ini tidaklah mudah kawan...Kamu mungkin telah 'termaterai' sehingga bertindak dengan perilaku yang memperkuat keyakinan kamu sendiri, meskipun keliru.

Jadi orang yang memikirkan dirinya rendah akan bertindak serupa pula. Pikiran masa lalu kamu selalu terpusat pada aspek kehidupan negatif saja. Tapi jangan takut kawan....semua ini dapat dirubah, kalo kamu mengingat segi positif yang pernah kamu lakukan dan memusatkan pikiran pada hal itu.

Teringat kembali sebuah kata mutiara yang sering saya ingat :"Barangsiapa banyak berangan-angan dan bercita-cita maka kuranglah amalnya..."








Merenung Itu Bermanfaat

Merenung biasanya dicemooh, bahkan orang yang sering melakukannya dianggap malas dan kurang ambisi. Saya kurang sependapat. Merenung dapat bersifat membangun.

Isac Newton pernah ditanya bagaimana ia dapat menemukan hukum Gravitasi." Dengan merenungkannya," jawabnya.

Ada perbedaan pokok antara merenung dengan sekedar menghayal. Menghayal jelas ingin merubah keadaan, meskipun tidak sungguh-sungguh mengharapkannya. Merenung adalah membayangkan sesuatu yang ingin anda memiliki atau keadaan yang anda dambakan untuk merainya.

"Anda menjadi apa yang paling sering anda pikirkan," kata Emerson. Bila anda terus memberikan perhatian pada sesuatu yang ingin anda raih, maka keberhasilan tidak terjadi secara kebetulan. Tentu saja, keberhasilan ditempa oleh kegagalan maupun kemajuan anda. Hasil akhir tergantung pada pilihan pemikiran anda sendiri.

Sayangnya, merenung menjadi kurang menyenangkan karena banyak orang terpancang pada fakta, bahwa selain bermimpi perlu pula bertindak. Namun, jika orang tetap membuka kemungkinan perubahan dalam hidupnya, hal itu menjadi wajar untuk bertindak dalam perilaku yang paling cocok baginya. Bila orang bertambah tua, harapan untuk meraih yang lebih baik telah sirna. Merenung menjadi lebih terpancang pada masa lalu daripada masa datang," yang telah terjadi " menjadi yang mungkin terjadi.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memulai memikirkan diri sendiri seolah-olah menjadi orang yang ramah. Dengan menggunakan imajinasi, perubahan besar dapat terjadi dalam kehidupan seseorang. Dia harus membayangkan dirinya dikitari oleh orang - orang yang ramah. Perubahan drastis dalam benak seseorang sesungguhnya membangunkan alam sadar. Bila seseorang merubah diri dalam dirinya dimulai dari perubahan cara berfikir maka keadaan luarnya akan berubah. Dia segera akan menemukan dirinya terlibat dalam kegiatan yang sangat berbeda dengan sebelumnya.

Bila pendapat terhadap diri sendiri adalah rendah, maka haruslah dibangkitkan. Ini dapat dilakukan dengan merubah cara berfikir negatif menjadi cara berfikir yang positif.

Jangan takut merenungkan masa depan yang lebih bahagia. Bila orang berhenti bermimpi, biasanya suatu tanda dia kehilangan harapan. Dalam keadaan ini, penarikan diri dari kehidupan akan terjadi, mungkin secara tak sadar dan kesempatan untuk meraih keberadaan yang lebih baik telah punah.

Amat disayangkan, bahwa pada usia muda kita tidak didoktrinasi tentang pentingnya pikiran kita. Orang yang depresi dan sendiri, melihat dirinya dan mengatakan: " Memang benar saya tidak mempunyai teman, dan saya depresi." Jika dia tidak merubah keyakinannya, maka tiada suatu pun yang akan terjadi.

Ketahuilah, bahwa anda telah mengatur gaya - gaya gerakan dan segala sesuatu yang anda kehendaki telah tersedia. ( Teman tak lebih dari seorang yang pernah anda jumpai ). Dan ini adalah salah satu pepatah kesukaan saya : " Tiada hal yang tak menarik, yang ada hanya orang yang tak tertarik."