Perempuan Hijau

12 Mar 2009

Perempuan Hijau

Cerpen Dewi Alizar
Dimuat di Batam Pos 03/25/2007 Telah Disimak 741 kali
Ukh? lama sekali rapat menyebalkan ini berakhir. Aku sudah bosan berwacana tanpa solusi dan realisasi mutakhir. Aku sudah tidak ingin mengeluarkan pendapat apapun dalam forum yang membuat aku sulit berpikir. Aku sudah sangat paham kalau kini, segalanya di kantor sudah berubah dari sebelumnya. Waktu, deadline, bukan lagi menjadi hal utama. Semua harus mengikuti birokrasi dan paham akan kondisi dan situasi yang saat ini ada.
Yang terbayang dalam benakku hanya menyendiri di dalam mobil hijau-ku yang dingin, duduk di jok-nya dengan sandaran boneka kodok hijau yang lucu, lalu tiba di rumah hijau-ku dan segera menghempaskan tubuh ke sofa hijau di ruang tamu.
Aku memang sangat mencintai hijau. Banyak sebab kenapa aku harus mencintai hijau, tidak bisa tidak. Beribu, bahkan berjuta alasan bisa kuyakinkan bahwa hijau adalah warna terindah yang pernah diciptakan Tuhan. Siapapun yang menyukai warna lain bisa menolaknya dengan mengatakan bahwa putih lebih suci atau hitam lebih dalam. Aku tak akan peduli.
Saat sendiri, sedih, bosan, atau marah, segala yang berwarna hijau mampu melupakanku akan persoalan-persoalan hidup, kerja, dan lara hati. Itu pula yang menjadi sebab kenapa hingga saat ini aku masih ?memelihara? hijau di setiap lini. Mulai dari gorden, bed cover, kursi makan, kursi tamu, karpet, bingkai foto, cat rumah, lilin, kamar mandi, atau jam dinding serta almari. Tak hanya perabotan rumah, baju, jam tangan, jepit rambut, dompet, peralatan mandi, bahkan pakaian dalam ku-pun, selalu warna hijau mendominasi.
Hijau kadang membuatku lupa segalanya dan lapar mata. Uang yang tinggal tak seberapa di dompet sering keluar percuma demi melihat hijau yang mempesona. Namun belakangan ternyata hijau punya cerita. Empat perempuan selain aku, yang juga pecinta hijau semua masih belum berumah tangga. Apa patut kuberi gelar hijau warna ?lajang? bila ungu sering disebut-sebut sebagai warna ?janda??
"Makanya, kamu jangan gila lagi sama hijau. Ganti warna lain. Merah, kuning atau biru,"kata Ibu suatu kali.
Aku hanya tersenyum menanggapinya. Mana mungkin aku bisa mengubah warna yang aku sukai sudah sejak lama menjadi warna lain hanya karena warna hijau digilai ?lajang?, bukan ?janda?. Hingga kini aku tidak tahu kenapa ungu diberi tajuk warna ?janda?, sedangkan aku sangat tahu mengapa hijau diberi julukan warna ?lajang?, karena aku yang memberikannya.
Hijau. Pada awalnya manusia mengira warna primer tersusun atas warna merah, kuning, dan hijau. Namun ternyata dalam penelitian lebih lanjut, tiga warna yang digolongkan primer adalah merah seperti darah, biru seperti langit atau laut, dan kuning seperti kuning telur. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Misalnya warna biru yang dicampurkan dengan kuning maka akan menghasilkan warna hijau. Jadi, hijau adalah warna sekunder alias warna kedua.
Kedua! Mengapa kedua? Mungkinkah para ?lajang? hijau berpotensi menjadi perempuan kedua? Jawabannya bisa saja ya, karena hijau diidentikkan dengan kemudaan karena yang disebut ?masih hijau? bukankah biasanya akan melelehkan hati, termasuk para pria? Atau, karena ada pepatah rumput tetangga lebih hijau dari yang sudah dipunya? Wah, bisa marah para isteri pada perempuan-perempuan hijau jika memang disebut-sebut berpotensi menjadi yang kedua!
Hijau. Menurut ahli aura, hijau melambangkan kekuatan, kebebasan, kemampuan berinteraksi dan bersosialisasi, kemampuan melindungi, menggambarkan ketegaran hati, juga melambangkan kekuatan seks.
Hijau menyejukkan, secara tidak sadar warna yang banyak dijumpai pada daun-daun ini mengurangi stress. Daun adalah bagian tumbuhan yang kuat. Ia tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas. Daun tak pernah rewel dan tak butuh perawatan ?lebih? serta tak butuh sentuhan lembut. Daun lebih tegar. Daun juga tak jarang berfungsi melindungi. Bahkan, daun ada yang menjadi pengobat luka dan penyembuh penyakit-penyakit tertentu yang kadang sulit untuk diobati.
Hijau digolongkan ke dalam warna dingin. Warna dingin bersifat tenang, introvert, dewasa, dan matang. Warna hijau juga ungkapan minat yang menunjukkan sesuatu yang mengikuti perkembangan fesyen atau yang bergaya.
Warna hijau juga melambangkan pergi atau bebas untuk isyarat lampu lalu lintas, isyarat kereta api, dan isyarat kapal. Di China kuno, warna hijau ialah lambang untuk timur dan kayu, salah satu dari lima warna utama.
Warna hijau juga dianggap sebagai warna tradisi untuk agama Islam karena kaitannya dengan permulaan terjadinya alam. Dalam hadist Nabi Muhammad disebutkan bahwa "air, tumbuhan-tumbuhan hijau, dan wajah yang jelita" merupakan tiga benda sejagat yang baik.
Perempuan-perempuan hijau yang kujumpai umumnya punya sifat yang hampir sama dan serupa. Bebas, kuat, tegar, melindungi, introvert, matang, dan suka berinteraksi serta senang bergaya. Mereka umumnya masih sendiri karena memang masih ingin sendiri dan bukan karena alasan lain yang sering dituduhkan masyarakat kepada perempuan matang yang belum juga berumah tangga. "Ada target hidup dan cita-cita yang belum terpenuhi,"kata Indah, sahabat penggila hijau saat kutanyai alasannya.
Bisa jadi ini juga ada hubungannya dengan karya Komedi Tuhan oleh Dante Alighieri yang mengatakan warna hijau ialah warna yang digunakan untuk melambangkan harapan. Sebuah teori politik yang disebut anarkisme hijau juga lahir dari filosofi dan gerakan sosial seperti feminisme, egoisme, situasionisme, dan surrealisme. Ya, perempuan hijau yang kujumpai umumnya egois, termasuk aku. Mereka sedikit perfeksionis, termasuk aku. Dan ternyata, perasaan iri hati sering dikaitkan secara tradisi dengan warna hijau, juga termasuk aku!
Dalam ilmu magic, hijau ialah salah satu dari lima warna magic yang terdiri dari sihir-sihir berdasarkan alam dan makhluk hutan. Hijau juga punya sifat jelek seperti sering negative thinking, mundur, tenang, tersisih, dan aman. Pada zaman pertengahan, hijau melambangkan makhluk jahat atau hantu, termasuk naga Eropah, dan terkadang cinta.
Dalam seri Power Rangers dan Super Sentai, semua Rangers Hijau adalah lelaki. Kecuali yang tunggal adalah Super Sentai yang merupakan Pahlawan Hijau wanita yang jahat. Hijau juga berarti penyamaran, karena itu warna hijau biasa digunakan untuk pakaian seragam lapangan bagi tentara.
Itulah beragam info tentang pencarianku akan makna hijau. Meskipun ternyata hijau memiliki sederet arti negative bahkan ?jahat?, namun semua tetap tak akan menggoyahkan kecintaanku pada hijau. Lihatlah rumahku. Rerumputan yang tumbuh di halamannya hijau. Pohon yang meneduhkan halamanku adalah hijau. Bahkan perabotannya-pun hijau. Aku menghiasinya dengan kehijauan di dalamnya. Aku mengecatnya dengan hijau. Keteduhan dan ketenangan jiwa aku harapkan juga mampu hadir di dalam rumah hijau-ku itu. Aku hanya tinggal mengharapkan seseorang menemaniku dalam kehijauan itu. Bukan dalam bentuk penyamaran atau dalam bentuk makhluk jahat seperti lambang warna hijau dimaknai. Tapi dalam wujud manusia sejati yang menarik simpati dan baik budi pekerti. ***

Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
=============================
Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal sendiri
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali

============================
Bunga yang malang jaga dirimu
Jangan lah layu sebelum kembang
Pupuklah iman dalam hatimu
Kalau kau layu di buang orang.
=============================
Ukir-ukir lah si kayu jati,jadikanlah sebuah jambangan
Pikir-pikir sebelum terjadi,janganlah menyesal kemudian,

0 comments: